Seperti halnya pelaku ekonomi lainnya, sektor agribisnis
perkebunan saat dituntut memiliki standar baku untuk meningkatkan kualitas
pelaksanaan teknis di lapangan, pabrik pengolahan maupun kualitas produk
turunannya. Standar manajemen yang banyak dijadikan acuan adalah ISO (International
Organization for Standardization). Hampir seluruh perusahaan besar baik BUMN,
swasta nasional maupun perusahaan asing merujuk acuan sistem manajemen kepada
ISO. Bahkan biasanya di perusahaan-perusahaan tersebut dibuat satuan kerja yang
khusus mengevaluasi pelaksanaan sistem manajemen ISO terkait.
Dengan sertifikasi ISO berarti perusahaan bersangkutan telah
memenuhi prosedur kerja dan kualitas produk standar internasional. Perusahaan yang
sudah memenuhi standar ISO akan diakui kreibilitasnya dan lebih mudah
memasarkan produknya. Sayangnya banyak orang yang bekerja di dunia perkebunan
namun belum memahami apa itu ISO (termasuk saya) kecuali orang-orang yang
bersinggungan dengan pekerjaan mengenai quality control di perusahaannya. Oleh
sebab itu, saya mencari beberapa literatur dan meringkasnya. Artikel ISO dibuat
untuk menambah pengetahuan saya dan saya share kepada pembaca mudah-mudahan
juga dapat membawa manfaat.
![]() |
fhoto from rni.go.id |
Organisasi Standardisasi Internasional atau dalam bahasa
resminya International Organization for Standardization disingkat ISO adalah lembaga non
pemerintah yang membuat standar internasional yang anggotanya berasal dari
wakil badan standardisasi nasional setiap negara. Lembaga ini didirikan pada tanggal
23 Februari 1947, pada awalnya ditujukan untuk menyusun dan mensosialisasikan standardisasi
internasional untuk kategori apa saja. Dalam penetapan suatu standar biasanya
mereka mengundang wakil 130 negara anggota yang terbagi dalam Komite Teknis (Technical
Committee), Sub Komite (Sub Committee) dan Kelompok Kerja (Working Group).
Adapun beberapa standar sistem manajeman ISO yang familiar
diterapkan di Indonesia antara lain:
1.
ISO 9001 tentang manajemen mutu.
2.
ISO 14001 tentang manajemen pengelolaan
lingkungan.
3.
Ohsas 18001 tentang kesehatan dan keselamatan
Kerja.
4.
ISO 22000 tentang manajemen keamanan pangan.
5.
ISO/TS 16949 tentang manajemen penyediaan material
untuk industri
6.
ISO 17025 tentang kegiatan laboratorium.
7.
ISO 13485 tentang industri peralatan medis.
8.
ISO 28000 tentang kemanan rantai pasokan
industri.
3 komentar:
ISO bukanlah singkatan dr International Organization for Standardization (kalaupun disingkat jadinya IOS...hehehehe...)
Tapi ISO berasal dr "isos" (Yunani) yg artinya "sama"...trims
Info menarik gan...
thank you..sukses selalu
Alhamdulillah semoga atas bantuan ki witjaksono terbalaskan melebihi rasa syukur kami saat ini karna bantuan aki sangat berarti bagi keluarga kami di saat kesusahan dengan menanggun 9 anak,kami berprofesi penjual ikan di pasar hutang saya menunpuk di mana-mana sempat terpikir untuk jadikan anak bekerja tki karna keadaan begitu mendesak tapi salah satu anak saya melihat adanya program pesugihan dana gaib tanpa tumbal kami lansung kuatkan niat,Awalnya suami saya meragukan program ini dan melarang untuk mencobanya tapi dari yg saya lihat program ini bergransi hukum,Saya pun tetap menjelaskan suami sampai dia ikut yakin dan alhamdulillah dalam proses 1 hari 1 malam kami bisa menbuktikan bantuan aki melalui dana gaib tanpa tumbal,Bagi saudara-saudaraku yg butuh pertolongan silahkan
hubungi Ki Witjaksono di:O852-2223-1459
supaya lebih jelas
silahkan klik-> PESUGIHAN TANPA TUMBAL
Post a Comment