Tuesday, April 3, 2012

Alat Pengukur Tebal Kulit Tanaman Karet


Pada tanaman karet, kulit merupakan modal utama karena penyadapan dilakukan pada jaringan kulit tanaman karet. Hal tersebut disebabkan pembuluh lateks (getah) terletak di kulit, pada prinsipnya di semua tempat yang terdapat jaringan kulit maka dapat menghasilkan lateks. Oleh sebab itu, baik batang, cabang, ranting maupun akar pada tanaman karet bila dilukai akan mengeluarkan lateks (getah). Sedemikian pentingnya kulit pada komoditi ini, pengelolaan kulit yang baik akan sangat menentukan keberhasilan agribisnis karet.

Pada tanaman belum menghasilkan (TBM) pengukuran tebal kulit sangat penting untuk menentukan apakah tanaman sudah dapat disadap (buka sadap) atau belum selain parameter lilit batang. Tanaman yang memenuhi kriteria untuk mulai disadap sebaiknya memiliki tebal kulit minimal 6 mm. Hal tersebut untuk mendapatkan hasil yang tinggi, karena semakin tebal kulit berbanding lurus terhadap jumlah pembuluh lateks sehingga potensinya juga tinggi. Selain itu, semakin tebal kulit tanaman maka kemungkinan luka kayu pada saat penyadapan semakin kecil. Kendala di lapangan adalah belum adanya alat yang dapat mengukur tebal kulit dengan baik sehingga seringkali parameter tebal kulit diabaikan.

Untuk mengukur tebal kulit tanaman karet (juga dapat digunakan pada tanaman lainnya) Anda dapat menggunakan alat pengukur tebal kulit seperti pada gambar. Alat ini terdiri dari dua komponen yaitu jarum penusuk runcing dan selongsong dari bahan kuningan yang pada bagian tengahnya terdapat skala untuk melihat tebal kulit tanaman. Cara penggunaan alat ini sangat praktis yaitu dengan menusukkan jarum pada jaringan kulit dan membaca skala pada seongsongnya. Perlu diperhatikan bahwa pada saat menusukkan jarum pengukur, letak alat harus tegak lurus agar pengukuran lebih tepat. Selain itu pilih kulit yang reatif mulu (bukan pada benjolan) sehingga tebal kulit benar-benar mewakili tebal kulit sebenarnya. Dengan bentuk yang simpel dan kecil (kurang lebih sebesar ballpoint), alat ini mudah dibawa dan gampang disimpan bahkan di dalam saku.

Selain untuk mengukura tebal kulit pada tanaman TBM, alat ini juga dapat digunakan mengontrol kualitas sadapan. Penyadapan berarti melukai jaringan kulit untuk mendapatkan getahnya. Penyadapan yang terlalu dalam akan menyebabkan luka kayu dan jaringan pembuluh lateks akan terputus. Di beberapa perkebunan sering dijumpai penyadapan yang terlalu dalam menyebabkan luka kayu dan menjadi faktor utama penurunan produksi dan kering alur sadap (KAS) serta pembentukan kulit pulihan yang kurang baik. Kedalaman sadap yang optimal pada tanaman karet adalah 1,0 - 1,5 mm dari kambium, Dengan kedalaman tersebut diharapkan luka kayu dapat dihindari dan kulit pulihan akan terbentuk dengan baik. Kesulitan di lapangan adalah memantau kedalaman sadap di setiap hanca sadap

Dengan menggunakan alat pengukur ini kita dapat menilai apakah penyadapan yang dilakukan terlalu dalam atau bahkan kurang dalam. Penyadapan tanaman karet yang terlalu dalam akan menyebabkan luka kayu, sedangkan penyadapan yang terlalu dangkal menyebabkan potensi produksi tidak tergali optimal. Alat ini sangat tepat untuk melengkapi peralatan sadap Anda terutama bagi Anda yang memiliki kebun karet sendiri atau pihak-pihak yang berkepentingan terhadap kualitas sadapan seperti mandor sadap, assisten afdeling, sinder kebun, asisten kepala, manager kebun, administeratur atau pemiliki kebun.




0 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Hubungi kami

Silahkan hubungi kami melalui e-mail: perkebunanku@gmail.com
 

Galeri Foto

foto perkebunan, koleksi foto

Sahabat Blogger

Pesan Pembaca