Friday, August 27, 2010

PENGENDALIAN PERTUMBUHAN PENUTUP TANAH PADA TANAMAN KELAPA SAWIT

Dimana penutup tanah tumbuh, apakah yang ditanam penutup kacangan atau alami, beberapa pengendalian pertumbuhan biasanya akan diperlukan. Umumnya, empat tipe pengendalian yang berbeda bisa dipertimbangkan:

(a) clean weeding piringan palma, untuk mencegah kompetisi dari tanaman penutup pada tanaman penutup pada tanaman muda, dan untuk ‘facilitate’ pengumpulan brondolan buah pada tanaman dewas.

(b) Pemeliharaan jalan ‘akses’ panen dan operasi yang lain.

(c) Selektive removal of spesies gulma yang sangat kompetitif dari vegetasi penutup tanah yang bermanfaat atau yang berbahaya otherwise.

(d) Pengendalian penutup tanah secara periodik bila pertumbuhan terlalu vigour.

Dimana pengendalian gulma perlu dipertimbankan, tampak terdapat empat metode yang mungkin : penggunaan herbisida, penggunaan mekanikal cultivators (rollers, slashers, disc harrows, dsb), hand weeding, atau pengendalian dengan penggembalaan ternak.

Berbagai paper pada tahun belakangan tampak pada penggunaan herbisida untuk pengendalian selang spesies gulma yang lebar pada tanaman perkebunan, tetapi sangat jarang memiliki pengaruh herbisida terhadap tanaman itu sendiri diberikan lebih daripada ‘cursory consideration’. Pengaruh yang sangat kecil terhadap produksi tanaman adalah cukup atau sufficient pada saat kini untuk mengimbangi selengkapnya keuntungan dalam biaya pengendalian gulma dengan herbisida dibandingkan pada hand weeding. Telah ditunjukkan bahwa beberapa herbisida memiliki pengaruh drastis bila diaplikasikan secara langsung pada kelapa sawit (Lim dan Brown, 1968, Sheldrik, 1968), sementara Ramachandra et al, 1969 menduga bahwa satu areal kelapa sawit 210 kg minyak sawit per hektar hilang, melalui penggunaan herbisida yang ceroboh pada periode dua bulan. Pengaruh semacam ini sebaiknya dapat dihindari tetapi ada penting untuk menjamin bahwa diseleksi satu herbisida yang sesuai, dan aplikasinya, terutama dekat tanaman muda, harus disupervisi secara ketat. Sheldrick (1969) menunjukkan bahwa di Nigeria penyemprotan herbisida yang sesuai pada piringan tanaman menhasilkan pada periode tiga tahun tampak tidak berpengaruh pada produksi awal. Percobaan belakangan di Malaysia (CRS, tidak dipublikasikan) menunjukkan bahwa penggunaan herbisida tertentu bagi ‘circle weeding’ benar-benar meningkarkan produksi dan adalah lebih mudah ditimbang ‘hand weeding’. Seth et al, (1971) serupa

menemukan indikasi perbaikan pertumbuhan vegetatif tanaman muda dengan penyemprotan herbisida piringan dibandingkan ‘hand weeding’ ; mereka menyatakan bahwa penggunaan herbisida memiliki keuntungan yaitu tanah tidak terganggu, kerusakan akar diminimisasi, dan gulma yang mati bisa bertindak sebagai mulsa.

Penyiangan mekanis vegetasi antar-baris ditunjukkan menurunkan produksi kelapa sawit di Malaysia, dengan perbandingan dengan metoda perawatan yang lain (Hew dan Tam, 1971). Pada percobaan dengan kelapa-nyiur, juga, rolling,rotavating, disc harrowing atau mechanical slashing semua menurunkan produksi dibandingkan dengan slashing, atau penyemprotan herbisida blanket untuk memelihara tanah gundul (Hew, 1972). Saran alasan untuk penurunan produksi adalah genangan atau (puddling) dan kompaksi tanah, dan kompetisi tanah karena regenerasi vegetasiyang berulang dan cepat. Bila pengaruh yang belakangan terjadi, kemudian hand slashing harus serupa, meskipun kurang marked pengaruh, dan kami bisa ‘ask’ apakah adanya pengendalian vegetasi antar baris yang normal sebenarnya, setidaknya di Malaysia.

Di Nigeria, dalam pembandingan dengan metoda pemeliharaan mekanis yang lain, dan disarankan bahwa perlakuan menurunkan kompetisi untuk air antara palma dengan tanaman penutup (Sheldrik, 1967). Tidak dimasukkan pembandingan dengan pemeliharaan tangan, tetapi dalam percobaan lain diamati tidak berbeda dalam pembandingan metoda mekanis dan tangan.

Terdapat sedikit laporan pada penggunaan penggembalaan ternak bagi pengendalian vegetasi antar brisan, atau pengaruhnya terhadap produksi pohon. Di mana penggembalaan dipertimbangkan biasnya sudah sebagai bagian dari sistem pertanaman campuran, dengan palma yang ditanam pada kerapatan rendah untuk memberikan pertumbuhan penutup tanah yang lebih baik bagi fodder (Hartley, 1967). Penggembalaan di bawah tegakan palma dewasa normal akan tampak laik (feasible), yang memberikan bahwa dikendalikan dengan teliti, meskipun bisa ada beberapa masalah dengan compaction tanah. Samuel (1974) menunjukkan bahwa ‘cattle’ menyebabkan beberapa kerusakan pada pelepah palma muda yang lebih bawah, dan juga pada tandan bua, tetapi pengaruh keseluruhan terhadap produksi tidak diestimasi.

KEBUTUHAN PENELITIAN MENDATANG

Upaya sebaiknya dibuat untuk meningkatkan periode selama mana keuntungan penutup kacangan dapat dicapai, baik dengan penelitian spesies kacangan yang akan tumbuh dan menambat nitrogen di bawah naungan kanopi palma dewasa, atau dengan memperbaiki toleransi naungan dari spesies yang digunakan saat ini.

Pada iklim kering, dan areal di mana tidak hadir tanaman penutup kacangan, potensi keuntungan muiching memang pantas untuk mendapat beberapa perhatian. Juga terdapat scope yang lebar bagi penelitian mendatang pada penggunaan pengendalian gulma kimiawi di bawah tanaman muda, dan dewasa, sementara cultivation mekanis , walaupun tampak menurunkan produksi, bisa diadopsi karena peningkatan kekurangan tenaga kerja. Karya lebih jauh dari kemungkinan ‘running’ penggembalaan ternak di bawah kelapa sawit juga akan berharga.

Dalam pembandingan metode pengembalian gulma, tetapi juga biaya adanya biaya dan efisiensi pengendalian gulma, tetapi juga biaya adanya pengaruh sampingan dari metode, harus dipertimbangkan. Secara ideal produksi palma di bawah tiap-tiap metode sebaiknya diukur, pada periode tahunan. Dalam praktek, pengaruh terhadap palma bisa sering terlalu kecil untuk dideteksi secara eksperimental, walaupun pengaruh seperti ini bisa menjadi penting dalam persamaan biaya. Kemudian adalah perlu untuk menyandarkan/mempercayakan pemahaman kemungkinan keterlibatan pengaruh smpingan pemasuk faktor seperti mode of action herbisida, atau pengaruh yang diketahui dari compaction tanah terhadap tanaman lain.

Informasi lebih lengkap silahkan download artikel yang diterbitkan oleh USU digital library (penulis: LOLLIE AGUSTINA P. PUTRI)

0 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Hubungi kami

Silahkan hubungi kami melalui e-mail: perkebunanku@gmail.com
 

Galeri Foto

foto perkebunan, koleksi foto

Sahabat Blogger

Pesan Pembaca