Sistematika botani tanaman karet adalah sebagai berikut :
Divisio : Spermatophyta
Sub divisio : Angiospermae
Class : Dicotyledoneae
Sub class : Monoclamydae
Ordo : Tricoccae
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Hevea
Species : Hevea brasiliensis Muell. Arg.
Genus Hevea terdiri dari berbagai species, yang keseluruhannya berasal dari lembah sungei Amazon. Beberapa diantara species tersebut mempunyai morfologi dan sitologi yang berbeda. Beberapa species Hevea yang telah dikenal adalah sebagai berikut :
1. H. brasiliensis
2. H. benthamiana
3. H. camargoana
4. H. spruceana
5. H. guianensis
6. H. collina
7. H. pauciflora
8. H. rigidifolia
9. H. nitida
10. H. confusa
11. H. microphylla
Dari sejumlah species Hevea tersebut, hanya H. brasiliensis yang mempunyai nilai ekonomi tanaman komersial, karena species ini banyak menghasilkan lateks dan kualitasnya lateksnya cukup baik. Species-species lain yang hanya digunakan sebagai sumber plasma nutfah dalam program pemuliaan, antara lain :
1. H. benthamiana digunakan sebagai sumber genetik untuk ketahanan terhadap penyakit rapuh daun Mycrocyclus ulei
2. H. spruceana dan H. pauciflora untuk mendapat kejaguran tanaman
Tinggi tanaman karet dapat mencapai 20 meter atau lebih. Sedangkan umur biologi bisa mencapai 100 tahun. Tetapi karena ekonomi umur tanaman karet yang diusahakan hanya menguntungkan umur 25 – 30 tahun. H. brasiliensis bersifat uniseksual (berkelamin satu) dan monoceous (berumah satu). Bunga betina dan bunga jantan terdapat dalam satu karangan bunga (inflorescentia) yang sama. Setiap inflorescentia terdiri dari satu tangkai utama yang disebut poros bunga dengan 5 – 14 malai sebagaicabang-cabang samping. Bunga betina terdapat pada ujung tangkai utama dan ujung dari cabang-cabangnya. Pada cabang-cabang bawah bunga tersebut duduk bunga-bunga jantan. Berdasarkan letak kedua bunga tersebut dapat dijadikan bahwa pada ujung-ujung sumbu yang lebih dekat dengan jalan saluran makanan pada umumnya duduk bunga betina, karena energi yang dibutuhkan untuk pembentukan bunga betina lebih besar daripada bunga jantan. Bunga betina ukurannya lebih besar dari bunga jantan, tetapi jumlahnya lebih sedikit.
Penyerbukan bunga dilakukan oleh berbagai jenis serangga. Tiga bulan setelah penyerbukan, buah sudah mencapai besar yang maksimum. Setelah 5 bulan buah sudah cukup masak, kemudian pecah setelah kulit luar mengering. Tanaman karet yang normal berbuah pada umur 5 tahun. Semakin dewasa produksi buahnya semakin banyak dan kemudian menurun pada tanaman tua. Hasil buah optimum didapat pada tanaman umur antara 10 – 20 tahun. Karet adalah jenis tanaman yang mampu beradaptasi luas pada lingkungan yang bervariasi. Agar keunggulan itu dapat tercapai (mendapatkan produksi tinggi), maka diperlukan suatu lingkungan yang sesuai.
Di Indonesia umumnya tanaman karet tersebar luas pada tanah-tanah podsolik merah kuning dan latosol. Pada tanah-tanah marginal dengan sifat-sifat kesuburan yang kurang baik seperti hidromorfik kelabu dan tanah gambut, tanaman karet masih dapat tumbuh baik, asalkan drainase diatur dengan baik. Karet memerlukan curah hujan 1500 – 2000 mm/tahun yang distribusinya merata sepanjang tahun dengan jumlah hari hujan 100 -150 hari. Karet juga dapat tumbuh normal sampai pada ketinggian 500 meter dari permukaan laut. Pada ketinggian lebih dari 500 meter pertumbuhan akan terhambat dan produksi kurang memuaskan.
Topik terkait:
1 komentar:
mas ada refrensi perbedaan 11 spesies dari genus hevea itu? soalnya nyari dinternet nggak ketemu"
Post a Comment