Thursday, July 21, 2011

UNIK, POHON SAWIT BERCABANG DUA

Mungkin Anda pernah jalan-jalan ke perkebunan kelapa sawit atau paling tidak pernah melihat pohon kelapa sawit. Biasanya pohon kelapa sawit tidak bercabang. Bisa dilihat di perkebunan kelapa sawit, dari beribu-ribu pohon semuanya hanya berdiri satu batang. Tapi yang satu ini sedikit berbeda, pohon kelapa sawit bercabang dua.

Bila dilihat dari umurnya tanaman ini sudah tua, paling tidak berumur 20 tahun, batang di bawahnya seperti tanaman normal, hanya terdapat satu batang. Namun di bagian atas pohon sawit ini bercabang dua. Bila diperhatikan dengan seksama sebelum bercabang di bagian batang terjadi pengecilan. Kemungkinan terjadi cekaman lingkungan (hama, iklim atau kelainan fisiologis) yang menyebabkan batang di atasnya bercabang. Memang agak aneh karena tanaman kelapa sawit tidak memiliki mata tunas di daerah batang dan hanya memiliki satu titik tumbuh di bagian pucuk. Saya menduga terjadi kelainan fisiologis sehingga menyebabkan titik tumbuh menjadi dua dan dua-duanya mampu tumbuh secara normal.

Sekilas terlintas di benak saya, bagaimana jika semua pohon dejak awal sudah dapat didesain bercabang seperti ini. Bisa jadi jika dua-dua menghasilkan buah, maka produksi bisa dua kali lipat dengan populasi normal karena batang utamanya cuma satu. Tapi kesulitannya tentu jarak tanam harus lebih lebar karena tajuknya lebih rimbun.

Tentu pemikiran itu merupakan pemikiran nyeleneh saya…tapi siapa tau, dengan penelitian mendalam suatu saat nanti kita bisa melihat perkebunan kelapa sawit yang bercabang. Jadi kita punya satu hektar, tapi hasilnya bisa 2 – 3 hektar. Siapa tahu….

1 komentar:

Anonymous said...

Berita yang emang unik, jarang ada tanaman sawit yang bercabang dua. Jika ada peneliti yang bisa mengembangkan sawit bercabang dua bisa meningkatkan produksi CPO....

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Hubungi kami

Silahkan hubungi kami melalui e-mail: perkebunanku@gmail.com
 

Galeri Foto

foto perkebunan, koleksi foto

Sahabat Blogger

Pesan Pembaca