Karet merupakan komoditas penting bagi Negara Indonesia, karena disamping sebagai penghasil devisa negara juga merupakan sumber mata pencaharian bagi lebih dari 12 juta jiwa penduduknya. Areal karet di Indonesia didominasi oleh perkebunan rakyat, yaitu dengan lauasan 86% dari total areal karet. Dengan kondisi ini, karet Indonesia sangat tergantung pada produksi karet rakyatnya. Namun demikian kecenderungan petani dalam mengelola usahatani karetnya adalah dengan melakukan esploitasi yang tinggi dengan cara melakukan penyadapan berat (S/2 D5/7). Kondisi karet rakyat yang seperti menarik untuk dikaji mengenai hubungan antara populasi dan penyadapan berat dengan pertumbuhan tanaman dan hasil karet yang dituangkan suatu formula matematis.
Berdasarkan materi data dari berbagai hasil survey diperoleh gambaran formula hubngan antara populasi tanaman dan sistem sadap dengan pertumbuhan lilit batang adalah:
Y = A + B X2 + C X3 + D X4
Formula konstanta pada tanaman karet yang disadap dengan sistem S/2 d/2 adalah A = 0.8 + 0.00001 X, B = 10 - 0.0013 X, C = -0.26 - 0.00001 X dan D = 0.0028 - 1E-08 X; sedangkan untuk tanaman karet yang disadap berat (S/2 D5/7) adalah A = 0 + 0.00001 X, B = 10 - 0.0013 X, C = -0.29 + 1E-05 X dan D = 0.003 - 2.5E-09 X.
Hubungan antara populasi tanaman dan sistem sadap dengan produksi karet untuk yang disadap S/2 D/2 berbeda dengan yang disadap S/2 D5/7. Hubungan untuk yang disadap S/2 D/2 adalah:
Y = A + B X + C X2
Formula konstantanya adalah A = 328 - 1.03 X, B = 192 - 0.04 X dan C = -5.6 + 0.002 X; sedangkan hubungan untuk tanaman yang disadap berat (S/2 D5/7) adalah:
(A + B X + C X2 + D X3 + E X4)/(1 + F X + G X2 + H X3 + I X4)
dengan formula konstantanya adalah A = 373 - 0.47, B = 8.95 + 0.0273, C = -3.7 + 0.00068, D = -0.103 + 0.00023, E = 0.014 - 0.000016, F = -0.235 + 0.000023, G = 0.0273 - 8.80E-06, H = -0.0018 + 0.00000114 dan I = 0.00005 - 0.00000004.
Prosiding Lokakarya Nasional Budidaya Tanaman Karet 2006.
1 komentar:
Bagi pembaca awam seperti saya artikel diatas tidak memberikan gambaran apa-apa, justru membuat bingung krn dari rumus yg disampaikan tdk adapenjelasan variabel2 nya...
Secara awam, yang diperlukan hitungan ekonomis dan efisiensi.
Post a Comment