Thursday, April 5, 2012

Keuntungan Bertanam Kakao Di Pekarangan

Pekarangan adalah areal tanah yang ada di sekitar rumah tempat kita tinggal. Pekarangan umumnya ditanami dengan bunga atau tanaman hias untuk memperindah atau membuat rumah lebih asri. Pilihan lainnya adalah tanaman buah-buahan, sayur-mayur atau tanaman kebutuhan sehari-hari seperti kelapa. Namun jika pekarangan yang tersedia cukup luas, tanaman perkebunan dapat menjadi pilihan sebagai tanaman peneduh dan juga menambah pendapatan untuk kebutuhan sehari-hari. Tentunya kondisi ini hanya berlaku di pekarangan di desa-desa yang umumnya masih luas sedangkan di perkotaan atau di desa dengan pemukiman padat akan sulit sekali menemukan pekarangan yang cukup luas.

Jika kita memilih tanaman sayur mayur maka membutuhkan perawatan dan perhatian yang intensif, jika hanya memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga umumnya tidak begitu besar, jika ingin dipasarkan juga jumlah tidak cukup signifikan untuk luasan pekarangan walaupun tetap dapat menjadi sumber pendapatan tambahan keluarga. Pada pelaksanaannya akan banyak waktu yang tersita selain kita harus bekerja sesuai profesi masing-masing. Tanaman kelapa umumnya secara alami sudah ditanam, namun biasanya 2 - 3 pohon sudah mencukupi kebutuhan keluarga, demikian halnya jika kita menanam tanaman buah-buahan. 

Jika masih ada areal terbuka yang cukup luas, maka menanam tanaman perkebunan dapat menjadi pilihan untuk menambah pendapatan keluarga. Banyak komoditi perkebunan yang dapat ditanam di pekarangan, salah satunya adalah kakao (cokelat). Pilihan menanam kakao cukup realistis karena jarak tanam yang dibutuhkan untuk tanaman kakao relatif lebih sempit (5m x 5m) dibanding tanaman lainnya seperti kelapa sawit atau karet sehingga dengan luasan yang terbatas kita masih bisa menanam jumlah pohon yang lumayan banyak. Keunggulan tanaman  kakao tahan naungan (lebih baik jika ada tanaman naungannya) sehingga tanaman ini sangat tepat ditanam di bawah tanaman kelapa, berarti kita tetap mendapatkan hasil kelapa.

Keuntungan lainnya adalah tanaman kakao sebagaimana tanaman perkebunan lainnya tidak membutuhkan perawatan yang intensif seperti halnya sayur-mayur atau tanaman hias. Pemeliharaan yang diperlukan hanya pengendalian gulma (yang dapat dilakukan di waktu senggang di akhir pekan), pemupukan dapat mengandalkan pupuk organik dari kotoran ternak atau sampah organik. Kalaupun perlu penanganan yang instensif kemungkinan hanya pengendalian hama penyakit yang dapat dilakukan secara kimiawi.

Kemudahan lainnya adalah dalam pemanenan dan penanganan pasca panen. Pemanenan kakao dapat dilakukan dengan santai dan kapan saja bahkan dapat dilakukan sembari bersosialisasi dengan para tetangga tidak seperti kelapa sawit atau karet yang membutuhkan keterampilan khusus dan waktunya harus tepat karena jika lewat waktunya hasil yang diperoleh akan kurang optimal. Penanganan pasca panen kakao juga relatif mudah, cukup memecah kulit buahnya dan mengambil bijinya selanjutnya tinggal pengeringan gratis dengan cahaya matahari. Pengalaman saya, untuk mempercepat pengeringan nantinya, biji yang sudah dikumpulkan dapat dimasukkan karung kemudian digantung selama 1 - 2 haru agar cairan gula di selaput biji menetes. Dengan perlakuan tersebut pengeringan biji kakao akan lebih cepat.

Saat yang dinanti adalah ketika saatnya penjualan. Pemasaran biji kakao sangat mudah, banyak tengkulak yang berkeliling atau kita dapat membawanya ke penampung. Kelebihan kakao adalah kita dapat menjualnya bahkan jika kita hanya punya 1 kg kering berbeda dengan sawit atau karet yang biasanya dijual dalam jumlah puluhan atau ratusan kilogram. Jika tidak ada waktu untuk penanganan pasca panennya kakao juga dapat dijual dalam bentuk basah walaupun dengan harga yang lebih murah. Dengan kebutuhan hidup dan harga bahan-bahan pokok yang semakin melonjak, maka kita dituntut untuk lebih pintar mendapatkan tambahan pendapatan salah satunya dengan memanfaatkan pekarangan kita salah satunya dengan membudidayakan tanaman kakao.

2 komentar:

Peneliti on April 19, 2012 at 2:47 PM said...

Kami tawarkan budidaya pohon gaharu…Beli bibit gaharu…jika satu pohon setelah 7 – 8 tahun dapatkan puluhan juta rupiah per kilogram dg kualitas istimewa.. Dapatkan bibit gaharu 1 paket isi 110 pohon, tinggi 17-20 cm , harga per paket 400.000 rupiah sudah termasuk ongkos kirim. Apakah ini mahal?? Sangat murah jika dibandingkan dengan harga gubal gaharu yang saat ini sangat spektakuler. Kami bukan sekedar jualan bibit tapi menjalin kerjasama dengan calon petani gaharu yang membeli bibit ke kami dengan cara memberikan subsidi inokulan 75%…dan hasil gubalnya di jamin di beli oleh perusahaan kami. Rasanya belum lengkap kebun atau lahan anda jika belum ada pohon gaharu bertengger didalamnya. Tunggu apalagi segera investasikan uang anda untuk masa depan yang lebih baik.Siap kirim ke seluruh pelosok nusantara. Hubungi Suwarto Banjarnegara Jawa Tengah 085227348404

Anonymous said...

terima kasih atas komentar dan informasi mengenai tanaman gaharu di blog kami: http://www.perkebunanku.com. Kami mengapresiasi positif usaha Bapak menawarkan produk Bapak melalui blog kami. Sebagai upaya membantu Bapak menyebarluaskan informasi tersebut, kami akan posting sebuah artikel mengenai tanaman gaharu, mudah-mudahan bermanfaat. Sebagai langkah awal, kami akan follow blog Bapak dan kami kami mengharapkan Bapak juga memfollow blog kami untuk selanjutnya dapat bertukar informasi. Sukses selalu ... (admin blog perkebunanku.com)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Hubungi kami

Silahkan hubungi kami melalui e-mail: perkebunanku@gmail.com
 

Galeri Foto

foto perkebunan, koleksi foto

Sahabat Blogger

Pesan Pembaca