Monday, April 9, 2012

Keluh kesah Penyadap Karet (Mulai Kerja pada Pagi Buta)

Setiap pekerjaan memiliki resiko sendiri-sendiri, setiap profesi memiliki tingkat kesulitan masing-masing. Kita mungkin sering melihat orang menyadap tanaman karet, kelihatannya mudah hanya mengiris bagian kulit kemudian membiarkan getah (lateks) mengalir dengan sendirinya ke dalam mangkuk dan penyadap berpindah ke pohon berikutnya. Namun jika kita lebih memahami ternyata menjadi penyadap juga tidak mudah. Dari beberapa kali berdiskusi dengan penyadap di beberapa perusahaan seringkali tercetus keluh kesah para penyadap.

Di semua perkebunan karet, penyadapan harus dilakukan pada pagi hari. Tidak ada perusahaan yang mengijinkan atau membiarkan menyadap siang hari. Menyadap pagi hari disebabkan masih tingginya tekanan turgor pembuluh lateks sehingga lateks menetes lebih deras, ditambah lagi lama lateks mengalir juga lebih lama. Perusahaan biasanya mewajibkan penyadap mulai menyadap ketika masih remang-remang pada pagi hari. Artinya sebelum remang-remang sudah harus berangkat dari rumah, biasanya sebelum adzan subuh penyadap sudah bersiap-siap dan setelah sholat subuh langsung meluncur ke ancak sadapnya. Bisa dibayangkan mungkin masih banyak orang yang masih tidur pulas di jam-jam seperti itu. Semakin jauh dari ancak sadapnya berarti berangkat harus lebih pagi. Walaupun berangkatnya sama-sama pagi buta, pekerja kantoran di kota-kota besar punya alasan yang berbeda karena mereka menghindari macet atau untuk angkutan lebih cepat sehingga tidak terlambat sampai di kantor sedangkan jam kantor tetap pukul 07:30 atau 08:00 sedangkan penyadap harus berangkat pagi buta karena memang mereka diwajibkan mulai bekerja lebih pagi.

Bahkan di beberapa perusahaan diwajibkan menyadap dini hari yang masih gelap gulita dengan alat bantu senter di kepala seperti pekerja tambang. Para penyadap hampir dipastikan tidak pernah sarapan di rumah, biasanya mereka membawa bekal dan dimakan di ancak sadapnya. Jika ditanya apakah mereka suka dengan kondisi ini, sebenarnya penyadap lebih suka jika waktu mulai menyadap agak lebih longgar ketika sudah mulai terang (ketika orang sudah dapat melihat permukaan tanah). Sepertinya mereka sedikit keberatan jika penyadapan dilakukan saat masih gelap gulita. Alasan mereka, jika menyadap dari pagi buta dan produksi meningkat tidak otomatis meningkatkan pendapatan mereka karena tarif premi yang masih kurang memuaskan, Artinya tambahan pendapatan yang diperoleh belum sebanding dengan pengorbanan mereka berangkat pagi buta.

Semakin pagi mulai menyadap (dari dini hari) tidak jaminan bisa pulang lebih cepat. Perusahaan sudah mematok jam pungut (mengutip hasil lateks) pada jam tertentu (biasanya 6 - 7 jam setelah penyadapan) artinya walaupun penyadapan lebih cepat selesai, penyadap harus menunggu sampai jam yang ditentukan untuk bisa mengutip getah dan mengantarkan di tempat penampungan hasil (TPH) atau stasiun lateks (STL). Pada perusahaan yang sudah mapan biasanya ketika jam pengumpulan hasil juru catat (kerani timbang lateks) sudah stand by dan TPH sudah dilengkapi tangki penampung lateks sehingga ketika penyadap tiba langsung ditimbang dan dimasukkan tangki sambil menunggu truk datang. Tapi tidak semua kebun sudah teratur seperti itu, kadang-kadang penyadap masih harus menunggu 2-3 jam karena truk belum datang atau ada kendala di jalan.

SZTRHSBEPH8C

2 komentar:

Peneliti on April 19, 2012 at 2:43 PM said...

Kami tawarkan budidaya pohon gaharu…Beli bibit gaharu…jika satu pohon setelah 7 – 8 tahun dapatkan puluhan juta rupiah per kilogram dg kualitas istimewa.. Dapatkan bibit gaharu 1 paket isi 110 pohon, tinggi 17-20 cm , harga per paket 400.000 rupiah sudah termasuk ongkos kirim. Apakah ini mahal?? Sangat murah jika dibandingkan dengan harga gubal gaharu yang saat ini sangat spektakuler. Kami bukan sekedar jualan bibit tapi menjalin kerjasama dengan calon petani gaharu yang membeli bibit ke kami dengan cara memberikan subsidi inokulan 75%…dan hasil gubalnya di jamin di beli oleh perusahaan kami. Rasanya belum lengkap kebun atau lahan anda jika belum ada pohon gaharu bertengger didalamnya. Tunggu apalagi segera investasikan uang anda untuk masa depan yang lebih baik.Siap kirim ke seluruh pelosok nusantara. Hubungi Suwarto Banjarnegara Jawa Tengah 085227348404

Dora on April 11, 2017 at 7:16 AM said...

Alhamdulillah semoga atas bantuan ki witjaksono terbalaskan melebihi rasa syukur kami saat ini karna bantuan aki sangat berarti bagi keluarga kami di saat kesusahan dengan menanggun 9 anak,kami berprofesi penjual ikan di pasar hutang saya menunpuk di mana-mana sempat terpikir untuk jadikan anak bekerja tki karna keadaan begitu mendesak tapi salah satu anak saya melihat adanya program pesugihan dana gaib tanpa tumbal kami lansung kuatkan niat,Awalnya suami saya meragukan program ini dan melarang untuk mencobanya tapi dari yg saya lihat program ini bergransi hukum,Saya pun tetap menjelaskan suami sampai dia ikut yakin dan alhamdulillah dalam proses 1 hari 1 malam kami bisa menbuktikan bantuan aki melalui dana gaib tanpa tumbal,Bagi saudara-saudaraku yg butuh pertolongan silahkan
hubungi Ki Witjaksono di:O852-2223-1459
supaya lebih jelas
silahkan klik-> PESUGIHAN TANPA TUMBAL

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Hubungi kami

Silahkan hubungi kami melalui e-mail: perkebunanku@gmail.com
 

Galeri Foto

foto perkebunan, koleksi foto

Sahabat Blogger

Pesan Pembaca