Sunday, March 4, 2012

Teknik Perbanyakan Bibit Kakao (Cokelat) melalui Okulasi


Kakao adalah bahan utama pembuatan bubuk kakao (coklat), bubuk kakao adalah bahan dalam pebuatan kue, es krim, makanan ringan, susu yang dalam bahasa sehari-hari masyarakat kita menyebutnya coklat. Karakter rasa coklat adalah gurih, dengan aroma yang khas sehingga disukai banyak orang khususnya anak-anak dan remaja. Negar-negara penghasil kakao di dunia (tahun panen 2005) adalah: Pantai Gading (38%), Ghana (19%), Indonesia (13%), Nigeria (5%), Brasil (5%), Kamerun (5%), Ekuador (4%), dan Malaysia (1%).

Pada budidaya kakao, bibit kakao yang yang terbaik adalah yang berasal dari klon unggul dan diperbanyak dengan cara vegetatif sehingga secara genetik sifat-sifat unggul yang diinginkan tetap dapat dipertahankan. Teknik perbanyakan tanaman dengan cara vegetatif yang lazim digunakan pada komoditas kakao adalah dengan cara okulasi, meskipun terdapat beberapa teknik perbanyakan vegetatif lainnya seperti sambung dan kultur jaringan. Seperti halnya okulasi pada tanaman perkebunan lainnya (karet, kopi, dll.), okulasi pada tanaman kakao bertujuan menempelkan mata entres dari klon unggul tertentu yang diinginkan sifat-sifatnya kepada batang bawah.

Untuk melakukan okulasi kakao (coklat), yang pertama perlu diperhatikan adalah sumber mata entres (kayu olulasi) harus berasal dari klon/varietas yang unggul. Selanjutnya sumber entres harus berkualitas baik yaitu berwarna coklat (tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda) serta mata entres yang akan diambil dalam keadaan baik (nampak jelas). Kayu okulasi dapat berasal dari 2 (dua) jenis cabang yaitu ortotrop dan plagiotrop. Tanaman yang dihasilkan dari okulasi tunas ortotrop pada umumnya habitus baik, tanaman berjorget, tanaman tinggi besar dan percabangan teratur serta lebih lambat berbunga/berbuah. Sedangkan tanaman yang dihasilkan dari okulasi tunas plagiotrop pada umumnya habitus pendek, percabangan mulai dari permukaan tanah dan tanaman cepat berbuah.

Selanjutnya perlu diperssiapkan batang bawah yang akan kita tempelkan mata okulasi. Batang bawah harus dalam pertumbuhan yang aktif, yang ditandai dengan adanya daun muda (flush). Sel-sel kulit batang bawah harus cukup mengandung air sehingga tidak terjadi kerusakan sel pada saat okulasi. Oleh karena itu sebaiknya okulasi dilakukan pada saat kandungan air tanah cukup. Setelah kedua faktor di atas terpenuhi, berikutnya yang harus diperhatikan adalah keterampilan tenaga okulasi. Tenaga okulasi yang berpengalaman cenderung meningkatkan keberhasilan okulasi. Kuncinya adalah potongan mata okulasi dengan sayatan batang bawah harus serasi. Di samping itu luka sayatan dan potongan mata okulasi harus diusahakan agar tidak membuka terlalu lama. 

0 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Hubungi kami

Silahkan hubungi kami melalui e-mail: perkebunanku@gmail.com
 

Galeri Foto

foto perkebunan, koleksi foto

Sahabat Blogger

Pesan Pembaca