Harga bahan bakar minyak (BBM) naik lagi, memang seiring
perkembangan populasi dan perekonomian dunia kebutuhan BBM dipastikan akan
terus meningkat sedangkan sumbernya terbatas dan tidak dapat diperbaharui,
secara otomatis harga juga akan naik. Masalah BBM tidak hanya terjadi di
Indonesia tapi di seluruh dunia.
Indonesia walaupun menghasilkan minyak bumi namun terpaksa
impor dari luar. Ditambah pendapatan perkapita yang tergolong rendah kenaikan harga
BBM merupakan isu sensitif yang menyangkut banyak orang. Masalah berikutnya
adalah bagaimana secara bertahap mengurangi ketergantungan bahan bakar fosil
dan beralih ke sumber energi yang melimpah yang dapat dinikmati semua orang.
Dengan pertimbangan luas areal, kondisi iklim, tanah dan keahlian penduduk
Indonesia, maka bioetanol dapat menjadi salah satu solusi mengurangi konsumsi
bahan bakar fosil.

Etanol terbukti dapat digunakan secara luas di Brasil dan
Amerika Serikat. Kedua negara ini memproduksi 88% dari seluruh jumlah bahan
bakar etanol yang diproduksi di dunia. Kebanyakan mobil-mobil yang beredar di
Amerika Serikat saat ini dapat menggunakan bahan bakar dengan kandungan etanol
sampai 10% dan penggunaan bensin etanol 10% malah diwajibkan di beberapa kota
dan negara bagian AS. Sejak tahun 1976, pemerintah Brasil telah mewajibkan
penggunaan bensin yang dicampur dengan etanol, dan sejak tahun 2007, campuran
yang legal adalah berkisar 25% etanol dan 75% bensin (E25). Di bulan Desember
2010 Brasil sudah mempunyai 12 juta kendaraan dan truk ringan bahan bakar
fleksibel dan lebih dari 500 ribu sepeda motor yang dapat menggunakan bahan
bakar etanol murni (E100) (Sumber: Aris Toharisman, P3GI-Pasuruan).
Bioetanol dapat saja menggantikan bensin (BBM) yang ada saat
ini, atau setidaknya mengurangi kebutuhannya. Semua bisa dilakukan jika ada
niat yang kuat terbukti Amerika Serikat dan Brasil sudah melakukannya. Di sisi
lain petani kita akan sangat merasakan dampaknya karena selama ini produk
pertanian yang dapat menghasilkan etanol hanya sebatas untuk kebutuhan pangan.
Jika permintaan komoditi pertanian meningkat (dengan program bioetanol) maka
harga jual komoditi juga meningkat, mudah-mudahan kesejahteraan petani juga meningkat. Lahan pertanian kita sangat luas dan petani kita sangat mahir
bercocok tanam, tinggal pemerintah yang mau serius melaksanakannya atau masih
senang didemo karena menaikkan harga BBM seperti saat ini.
0 komentar:
Post a Comment