Istilah tebu genjah merujuk pada jenis tebu yang dapat dipanen pada umur 6 (enam) bulan, dapat ditebang sepanjang hari setiap tahun, daya produksi rata-rata 72.5 ton/Ha, dan kadar gula nira 19.20%. Saat ini telah ada sedikitnya 20 varietas unggul tebu yang tergolong genjah. Alasan memilih tebu genjah bisa jadi disebabkan jenis tebu ini relatif tahan hama penggerek batang dan daun, Pokkabung dan Mosaik , tumbuh tegak dan tahan rebah, tumbuh di wilayah Beragroklimat basah dan tumbuh dan berproduksi baik di lahan kritis. Seperti diketahui , tebu merupakan tanaman CH4 menyerap fotosintesis yang paling baik di dalam menjaga siklus lingkungan hidup.
Dalam budidayanya, tebu genjah memerlukan air tidak sebanyak padi sawah, atau tebu tradisional yang biasanya kita lihat. Dengan irigasi tadah hunjan dan irigasi sumur dalam secara terbatas dapat memenuhi kebutuhan tebu genjah pada lahan yang tidak terlalu kering. Sinar matahari yang cukup, tidak terlalu sulit karena hampir semua wilayah Indonesia dengan penyinaran matahari siang hari dan malam hari dengan jangka waktu sama dapat mananam tebu genjah. Di samping itu, hampir 23 juta tanah/lahan terlantar, kering atau kritis di Indonesia, sedikitnya 50% dari lahan ini dapat mendukung penanaman tebu genjah. Suhu udara Indonesia yang pada umumnya beriklim tropis (23 - 340 siang hari) dapat mendukung pertumbuhan tebu genjah.
Dalam pengembangannya dalam skala industri, manusia merupakan faktor kunci dalam pengembangan tebu genjah dengan penerimaan budaya, kapasitas penguasaan teknologi, kapasitas kinerja, kemauan berbuat, daya dukung terhadap usaha manusia. Teknologi diperlukan mulai dari persiapan, persiapan lahan, penanaan, pemeliharaan, panen, pengolahan produksi menjadi hasil akhir termasuk bahan bakar nabati (BBN). Bahan/alat pendukung untuk prosesing dibutuhkan baik untuk SDM maupun dalam semua tahapan proses tanam sampai pada proses hasil produksi yang tersedia pada waktunya, jumlah yang tepat, dan kualifikasi yang sesuai. Setelah itu, manajemen sangat diperlukan mulai perencanaan, penanaman, penen, proses hasil, distribusi, dan pemasaran yang berkelanjutan, efektif dan efisien.
Selengkapnya silahkan download artikel yang ditulis oleh Rusfian mengenai Analisis Kontentual Tebu Genjah di sini
0 komentar:
Post a Comment