Kulit buah kakao merupakan limbah pada perkebunan kakao rakyat yang selalu berlimpah dan belum dikelola secara baik. Sebagian petani telah memanfaatkannya sebagai pakan ternak terutama ternak kambing. Seiring semakin meningkatnya usaha pengembangan ternak di Lampung perlu dicanangkan pemanfaatan kulit buah kakao sebagai pakan ternak secara luas di tingkat petani, karena disamping sebagai antisipasi saat kekurangan pakan, juga dapat meningkatkan bobot badan ternak sapi Bali 358 gr/ekor/hari, dan menghemat tenaga kerja dalam penyediaan pakan hijauan sebesar 50 %, serta meningkatkan hasil dan bobot telur ayam.
Cara pemberian kulit buah kakao dalam bentuk segar : Cacah kulit kakao dengan ukuran 5 cm dan lebar 2 cm, Berikan pada ternak kambing 2-3 kg/ekor/hari atau 70 % dari jumlah pakan. Tambahkan pakan hijaun sebanyak 30 %.
Manfaat fermentasi kulit buah kakao adalah: Meningkatkan daya cerna, Meningkatkan kelahiran dan penyerapan nutrisi, Menekan efek buruk racun theobromine pada kulit buah kakao, Meningkatkan nilai gizi pakan.
Proses fermentasi
Bahan : Kulit buah kakao basah 1 ton dengan kadar air 70 %, Probiotik starbio 3 kg, Pupuk urea 6 kg, Terpal Palstik
Proses pembuatan
Cacah kulit buah kakao segar dengan ukuran 2 cm, Keringkan kulit buah kakao di atas terpal plastik dengan penyinaran matahari selama 6 jam atau sampai kadar air 70 %. Kulit buah kakao difermentasi dengan menggunakan starbio + Urea sesuai takaran lalu aduk sampai merata, Masukkan dalam karung plastik besar /terpal plastik kemudian diikat. Setelah 2 minggu hasil fermentasi dibongkar kemudian keringkan dengan cara diangin-anginkan, setelah kering baru digiling dengan mesin penggiling tepung. Pemberian pakan hasil fermentasi pada ternak dengan cara dicampur air dan ditambah konsentrat.
Untuk lebih jelas, silahkan download leaflet yang dikeluarkan BPTP Lampung perihal pemberian pakan ternak dengan limbah kakao di sini.
0 komentar:
Post a Comment