Tuesday, June 22, 2010

CARA PENENTUAN RENDEMEN TEBU

Kandungan gula total dalam batang tebu oleh kandungan gula total yang dicerminkan oleh persen pol dalam nira tebu. Sementara itu rendemen yang diperoleh sangat tergantung dari kandungan sukrosa yang merupakan bagian dari gula total. Selain gula, dalam nira juga terkandung padatan lain. Besarnya nilai padatan terlarut dicerminkan oleh nilai brix.

Angka rendemen yang digunakan untuk menghitung hasil di pabrik gula adalah ratio antara hasil gula kristal (hablur) dengan bobot tebu yang digiling (tebu) yang disebut rendemen nyata. Perhitungan rendemen nyata yang diperoleh dilakukan dengan rumus:

Bobot hablur
Rendemen nyata = ------------------- x 100
Bobot tebu

Dari perhitungan ini berarti gula yang diperoleh adalah hanya gula yang dihasilkan dalam bentuk kristal selama satu periode proses. Kenyataannya selama proses terjadi kehilangan gula dalam proses, sehingga angka rendemen nyata lebih rendah dibandingkan kandungan sukrosa yang sesungguhnya. Kehilangan dalam proses penggilingan sangat dipengaruhi oleh efisiensi pabrik gula. Kehilangan gula selama proses kemungkinan terbawa dalam bagase (ampas), filter cake (blotong) atau molases (tetes) (Lembaga Penelitian IPB, 2002). Penggilingan yang kurang baik menyebabkan sebagian gula masih terbawa dalam bagase. Pada saat proses pemurnian nira kotor menjadi nira jernih dapat terjadi kehilangan gula bersama dengan filter cake (blotong). Kehilangan gula innya adalah pada saat pemisahan antara kristal gula dengan tetes. Pada Gambar 1 disajikan secara ringkas alur pengolahan gula dan kemungkinan terjadinya kehilangan gula.

Untuk mengetahui kandungan sukrosa total yang terdapat dalam batang tebu, harus diukur dengan menggiling contoh tebu dan dianalisis kandungan brix dan pol dengan alat polarimeter. Parhitungan ini di pabrik gula dilakukan dalam analisis pendahuluan untuk mengetahui kamasakan tebu. Rendemen dalam analisis ini dihitung dengan rumus sebagai berikut (Barnes, 1974).

Bobot nira
R = {pol – 0.4 (brix – pol)} --------------- x 100
Bobot tebu
R = rendemen analisis
Pol = gula terlarut dalam nira
Brix = total padatan terlarut dalam nira

Hasil perhitungan rendemen berdasarkan pol dan brix secara normal akan lebih tinggi dibandingkan perhitungan rendemen nyata, sebab faktor kehilangan selama proses-proses tidak diperhitungkan. Oleh sebab itu untuk menghitung rendemen hasil sebaiknya digunakan perhitungan rendemen analisis. Masalahnya sering sulit untuk melakukannya secara cepat dan mudah. Salah satu alternatif pengukuran rendemen secara cepat diusulkan penggunaan alat yang sederhana dan mudah diperoleh, yaitu hand refractometer.


0 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Hubungi kami

Silahkan hubungi kami melalui e-mail: perkebunanku@gmail.com
 

Galeri Foto

foto perkebunan, koleksi foto

Sahabat Blogger

Pesan Pembaca