Sunday, May 2, 2010

INTERAKSI ANTARA ENERGI MATAHARI DAN TEMPERATUR

Berat kering hasil panen suatu tanaman budidaya merupakan integral dari asimilasi karbon dioksida bersih selama musim pertumbuhan total. Beberapa faktor lingkungan dapat diramalkan perubahannya sepanjang musim pertumbuhan. Seringkali hasil panen suatu tanaman budidaya dapat ditingkatkan dengan memanfaatkan perubahan-perubahan ini.

Di daerah beriklim sedang, tingkat energi radiasi dan temperatur tanah serta udara merupakan dua variabel lingkungan utama yang perubahannya dapat diramalkan sepanjang musim pertumbuhan. Karena temperatur permukaan pada lokasi mana saja sangat dipengaruhi oleh jumlah energi radiasi yang diterima, maka kedua faktor ini cenderung untuk berfluktuasi bersama-sama. Namun bumi, yang mempertahankan sejumlah residu, membutuhkan waktu untuk menjadi panas atau mendingin menurut perubahan datangnya energi matahari.

Hal ini menciptakan suatu perbedaan waktu antara tingkat energi matahari terendah dengan temperature terendah dengan tingkat temperature tertinggi. karena perbedaan waktu ini, tingkat energi radiasi pada suatu temperature tertentu lebih tinggi dalam musim semi dibandingkan musim gugur. Karena laju pertumbuhan tanaman budidaya erat korelasinya dengan penyerapan energi matahari, terjadinya indeks luas daun (LAI) kritis selama periode energi mataharinya tertinggi memberikan potensi pencapaian hasil tertinggi pula.

Tanaman budidaya bervariasi menurut kisaran pertumbuhannya. Tanaman budidaya yang tumbuh dalam kondisi dingin (yaitu tumbuh pada temperature utama antara 0-5 derajat Celcius) mempunyai keuntungan mampu menghasilkan LAI kritis cukup dini agar dapat bertepatan dengan saat energi matahari maksimum. Tanaman budidaya musim hangat (yaitu tumbuh pada temperature 5-15 derajat Celcius) harus menunggu hingga temperature tanah tidak cukup tinggi untuk bisa menunjang pertumbuhan, karena tanaman ini tidak dapat menghasilkan luas daun secara cepat untuk mencapai LAI kritis pada energi matahari maksimum. Interaksi antara energi matahari dan temperetur ini menjadi lebih nyata pada lintang yang lebih tinggi.

Tantangan bagi ahli fisiologi dan agronomist adalah bagaimana mengembangkan tanaman yang akan dapat menumbuhkan luas daun yang cukup luas sebelum tiba saat puncak energi matahari dan mempertahankan luas daun tertentu yang aktif sepanjang sebagian besar masa puncak energi matahari.

0 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Hubungi kami

Silahkan hubungi kami melalui e-mail: perkebunanku@gmail.com
 

Galeri Foto

foto perkebunan, koleksi foto

Sahabat Blogger

Pesan Pembaca