Sunday, February 12, 2012

MASALAH PENANAMAN KARET DI LAHAN GAMBUT

Tanah gambut merupakan salah satu jenis tanah yang ada di Indonesia, tanah gambut sering kali disebut tanah organik, tanah daun dll. Penyebaran tanah gambut di Indonesia di antaranya adalah di Pulau Sumatera, Kalimantan dan Irian Jaya. Diperkirakan luas areal lahan gambut di Indonesia tidak kurang dari 16,5 juta hektar.
Proses pembentukan tanah gambut berbeda dengan proses pembentukan tanah mineral. Pada tanah mineral proses pembentukan melalui proses pedogenik, sedangkan pada tanah gambut proses pembentukannya secara geogenik. Pembentukan tanah gambut melalui proses akumulasi bahan organik hingga tebalnya mencapai lebih dari 30 cm. Ketebalan gambut di setiap tempat berbeda-beda karena proses dekomposisi bahan organik dipengaruhi oleh faktor kelembaban, susunan bahan organik, keasaman, aktivitas mikro organimse dan waktu dimana di setiap tempat kemungkinan faktor- faktor tersebut berbeda-beda.

Bila Anda tertarik untuk mengembangkan tanaman karet di areal lahan gambut, sebaiknya Anda membaca tulisan ilmiah dari Buletin Pusat Penelitian Perkebunan Tanjung Morawa, Vol. 1 No. 3 1990 yang ditulis oleh U.T.B Sihotang dan Istianto yang berjudul “Masalah Penanaman Karet pada Tanah Gambut” (Download di sini) sehingga Anda mengetahui beberapa masalah dan solusinya.

Bila dilihat dari sifat kimia yang terkandung dalam tanah gambut, tanaman karet dapat diusahakan di lahan tersebut. Walaupun demikian, lahan gambut secara umum kurang dianjurkan untuk pengembangan tanaman karet, sehingga saat ini lahan gambut sebagian besar dieksploitasi untuk komoditi kelapa sawit. Persoalan utama dalam pengembangan tanaman karet di lahan gambut adalah drainase, pH tanah dan daya topang akar terhadap tajuk.
Pada lahan gambut umumnya permukaan air terlalu tinggi sehingga menghambat perkembangan akar yang sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman secara umum. Tanaman karet memilki perakaran tunggang sehingga membutuhkan solum lebih dalam. Pembuatan drainase untuk menurunkan permukaan air tanah selalu memerlukan biaya yang mahal. Pembuatan gundukan seringkali tidak berhasil karena tanah akan kembali turun seiring proses pemadatan. Pembuatan parit mutlak diperlukan untuk mengalirkan air sehingga tinggi air permukaan menurun dan menghindarkan akar tergenang. Bila akar tergenang lebih dari 3 hari/minggu dapat dipastikan tanaman stress atau bahkan mati terutama pada tanaman muda.
Keasaman tanah juga merupakan kendala dalam budidaya tanaman karet. Tanah gambut biasanya masam atau sangat masam sehingga pertumbuhan karet terhambat atau lebih parah mengalami keracunan (toksisitas). Pemberian kapur yang biasanya merupakan solusi meningkatkan pH dinilai terlalu besar biayanya karena pH tanah yang sangat masam. Di samping itu, tanaman karet kurang tahan terhadap tanah yang sangat masam karena biasanya dalam perakitan klon diuji coba di tanah mineral.
Dalam hal pemilihan klon, saya member saran klon-klon yang relatif sesuai untuk lahan dengan permukaan air tinggi (50-100 cm dari permukaan tanah) atau daerah rendahan yang sering tergenang saat musin hujan, Anda bisa milih klon-klon di bawah ini:
- BPM 24
- BPM 1
- PB 340
- PB 217
- IRR 104
- IRR 5
- IRR 112 (posting terkait)

Masalah terakhir adalah kemampuan tanah menopang tajuk, masalah ini seringkali merupakan penghambat utama pengembangan karet di lahan gambut. Berbeda dengan kelapa sawit yang umumnya condong bila ditanam di tanah gambut namun tetap berproduksi normal, pengalaman menanam karet di lahan gambut tanaman akan tumbang dan seringkali penyadapan tidak dapat dilakukan.
Kesimpulannya, secara prinsip lahan gambut dapat dimanfaatkan untuk pengembangan tanaman karet namun dengan beberapa perlakuan sebagai berikut:
1. Pembuatan drainase untuk menurunkan permukaan air tanah dan mencegah akar tegenang.
2. Peningkatan pH tanah menjadi 5,5 – 7,0 sehingga pertumbuhan tanaman dapat optimal.
3. Pemilihan klon yang relatif tahan masam.
Semoga permasalah yang disampaikan tidak menyurutkan anda mencoba membudidayakan karet, justru sebaliknya semangat anda bertambah dalam meraih kesuksesan berkebun karet.










*****
Pengunjung yang terhormat,
Kritik dan saran dari Anda sangat kami harapkan untuk perbaikan blog ini sehingga dapat membawa manfaat bagi yang tertarik dengan dunia perkebunan. Kami mohon kesediaan Anda memberikan komentar di kolom yang tersedia.
Kami sangat berterima kasih atas kunjungan Anda ke blog ini.

1 komentar:

Unknown on September 7, 2010 at 12:36 PM said...

Terimakash atas informasinya kebetulan ada beberapa ha akan saya conversi menjadi karet, shg atas advice blog ini saya pertimbangkan kembali conversi ke sawit, kebetulan ada perkebunan sawit diareal tsb.

Tolong kalau ada analisa keuangan dari berbagai komoditas perkebunan..bs di post.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Hubungi kami

Silahkan hubungi kami melalui e-mail: perkebunanku@gmail.com
 

Galeri Foto

foto perkebunan, koleksi foto

Sahabat Blogger

Pesan Pembaca