Wednesday, March 31, 2010

ZAT PENGATUR TUMBUH PADA TANAMAN (ZPT)

Pertumbuhan dan perkembangan tanaman dikendalikan oleh substansi kimia yang konsentrasinya sangat rendah, yang disebut zat pengatur tanaman (plant growth regulator = PGRs). Konsep ZPT pertama kali dikemukakan oleh Julius Von Sachs – Bapak Fisiologi Tanaman - pada abad ke-19. Beliau mengemukakan bahwa pertumbuhan dan perkembangan tanaman diatur oleh suatu substansi yang dihasilkan dalam jumlah yang sedikit dalam suatu organ yang menyebabkan suatu respon pada organ yang lain.

Manipulasi ZPT yang mempengaruhi pertanian modern dimulai pada akhir Perang Dunia II dengan penggunaan herbisida tipe auksin. Saat ini ZPT digunakan untuk mengendalikan sekelompok proses fisiologi dalam produksi tanaman budidaya termasuk di dalamnya: pembungaan, pembuahan, pembagian hasil asimilasi, perkecambahan, pembiakan, penekanan pertumbuhan, perontokan daun, dan pemasakan buah setelah panen. Perakitan klon dan kultur jaringan selalu menggunakan ZPT.

Penggunaan ZPT sebagai herbisida dahulu banyak digunakan di negara-negara industri. Penggunaan ZPT pada tanaman hortikultura untuk mengendalikan pertumbuhan dan perkembangannya terutama pada produksi buah.

Sifat-sifat tertentu yang harus dimiliki suatu senyawa agar dapat dikategorikan sebagai ZPT antara lain:
1. Tempat sintesis berbeda dengan tempat aktivitas
2. Respon terjadi akibat jumlah yang sangat kecil
3. Respon formatif (tidak terpulihkan)

Saat ini ZPT dikelompokkan dalam 5 kelas yaitu: Auksin, Giberelin, Sitokinin atau Kinin, Penghambat pertumbuhan, Etilen.

0 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Hubungi kami

Silahkan hubungi kami melalui e-mail: perkebunanku@gmail.com
 

Galeri Foto

foto perkebunan, koleksi foto

Sahabat Blogger

Pesan Pembaca