* Peneliti Balai Penelitian Getas
Disampaikan dalam Lokakarya Agronomi Budidaya Tanaman Karet 2006
Download dalam bentuk PDF
Pembangunan penutup tanah di perkebunan karet merupakan salah satu cara untuk menjaga produktivitas tanah dan tanaman. Keuntungan penggunaan tanaman kacangan ini telah banyak dikemukakan antara lain dapat menambah bahan organik ke dalam tanah melalui hijauan dan seresah yang dihasilkan, menekan tingkat erosi terutama pada lahan-lahan dengan topografi yang miring, memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah, mengurangi pemakaian pupuk nitrogen, mengurangi kemungkinan serangan penyakit jamur akar putih, mempercepat stadium matang sadap, dan meningkatkan produksi. Jenis kacangan penutup tanah yang banyak ditanam di perkebunan karet ialah Calopogonium mucunoides (CM), Centrosema pubescens (CP), Pueraria javanica (PJ), dan Calopogonium caeraleum (CC). Sedangkan jenis tanaman penutup tanah baru introduksi dari India dan belum banyak di aplikasikan di perkebunan karet adalah Mucuna bracteata (MB).
II. Jenis dan Karakteristik Penutup Tanah Kacangan
Pemilihan tanaman penutup tanah berdasarkan hasil bahan kering (dry matter yield) yang tinggi, ketersediaan biji, dan Rhizobium sp yang sesuai. Penutup tanah yang banyak ditanam di perkebunan karet ialah Calopogonium mucunoides (CM), Calopogonium caeraleum (CC), Pueraria javanica (PJ), dan Centrosema pubescens (CP). Sedangkan jenis tanaman penutup tanah baru introduksi dari India dan belum banyak diaplikasikan di perkebunan karet adalah Mucuna bracteata (MB).
Calopogonium mucunoides (CM)
Tumbuhan ini hidup agak lama, membelit ke kiri atau merayap untuk jarak panjang ataupun pendek (1- 3 meter) dan berbatang keras. Merupakan tanaman asli Amerika, masuk ke Indonesia terutama di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur (Heyne, 1987). Tanaman ini dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah dengan ketinggian 0 – 2000 m dpl tetapi tumbuh optimal pada ketinggian 300 – 1000 m dpl, dengan curah hujan rerata pertahun adalah 1200 mm/tahun dan musim kemarau 4,5 bulan dalam setahun. Tanaman ini dapat menutup tanah secara penuh dalam waktu 3 – 4 bulan, ketahanan terhadap naungan rendah, dan dapat menambah nitrogen ke tanah sekitar 119 kg/ha/per 6 bulan (tidak termasuk nitrogen terfiksasi dari udara).
Calopogonium caeraleum (CC)
Tumbuhan ini merupakan tanaman tahunan merambat. Tahan terhadap kemasaman tanah hingga pH 4, umumnya tumbuh pada berbagai jenis tanah, tahan kekeringan dan tahan naungan. Selain itu tanaman ini dapat hidup pada kondisi kekeringan. Tumbuh lambat pada 20 bulan awal tetapi setelah itu dapat tumbuh secara cepat hingga umur 5 tahun, dapat menambah nitrogen ke tanah sekitar 173 kg/ha/per 6 bulan (tidak termasuk nitrogen yang difiksasi dari udara).
Pueraria javanica (PJ)
Tumbuhan ini termasuk jenis kacangan merambat dengan batang keras dan berbulu. Daun berbulu, berbentuk oval atau seperti jantung hati dengan ukuran 3-5 cm. Warna daun hijau kekuningan. Pertumbuhannya cepat, sehingga pada 5-6 bulan setelah tanam penutupannya dapat mencapai 90-100 % dan pada tahun pertama permukaan tanah akan didominasi oleh kacangan ini. Selain itu mampu bersaing dengan gulma dan dapat menghasilkan banyak seresah, agak tahan terhadap naungan, dan kekeringan, serta menghasilkan biji yang cukup banyak.
Centrosema pubescens (CP).
Tanaman ini merupakan terna yang menaun, di pangkal batang sering berkayu, membelit ke kiri atau menjalar dengan panjang 1 – 4 meter. Tanaman asli Amerika ini banyak ditemukan di bagian barat Jawa dengan ketinggian di bawah 250 meter dpl. Tumbuhan ini dijumpai di perkebunan karet daerah Jawa Tengah (Heyne, 1987). Ciri lain tanaman ini adalah sesuai pada ketinggian 0-300 (1000) m dpl, cukup toleran terhadap kesuburan tanah yang rendah, musim kering yang dibutuhkan mencapai 4½ bulan, curah hujan tahunan 1500 mm, sangat toleran terhadap penggenangan, pertumbuhan awal lama, 4-8 bulan baru dapat menutup tanah secara sempurna, ketahanan terhadap naungan sedang sampai tinggi, berguna sebagai tanaman penutup tanah dengan sistem tumpang gilir, pakan ternak yang baik sebagai campuran dengan rumput-rumputan, menambah nitrogen ke tanah sekitar 210 kg/ha/ 6 bulan (tidak termasuk nitrogen tertambat dari udara).
Mucuna bracteata (MB)
Mucuna sp. adalah salah satu jenis tanaman kacangan penutup tanah yang sangat menjanjikan untuk meningkatkan produktivitas tanah dan mengurangi gulma (Carsky et al., 1998). Mucuna sp merupakan salah satu dari jenis tanaman penutup tanah yang dikembangkan sebagai pengendali gulma dan tanaman pupuk hijauan (Buckles, 1995 cit Morton et al., 2002). Selain itu menurut Morton et al., (2002) tanaman jenis ini toleran terhadap kondisi abiotik yang ekstrem antara lain kondisi kekeringan, kesuburan tanah yang rendah, dan kemasaman tanah yang tinggi. Mucuna bracteata merupakan salah satu jenis penutup tanah yang merambat dan bersifat tahunan, sudah ditanam secara luas sebagai tanaman penutup tanah di perkebunan karet di Kerala, India Selatan. Keunggulan tanaman penutup tanah ini adalah pertumbuhannya cepat, produksi biomassa tinggi, tahan terhadap naungan, tahan terhadap kekeringan, menekan pertumbuhan gulma, dan tidak disukai ternak. Tanaman ini dapat diperbanyak melalui biji atau stek. Di Indonesia tanaman ini belum banyak dikembangkan dan biji tidak tersedia. Mengingat besarnya potensi yang dimiliki Mucuna bracteata sebagai penutup tanah adalah tepat untuk dikembangkannya sebagai penutup tanah potensial di perkebunan karet terutama perkebunan besar.
2 komentar:
mantab gan,
,
,
,
,
salam semangat
http://www.kabartebo.top/2015/06/meningkatkan-produksi-karet-waktu.html
Pengolahan lahan perkebunan dengan sengon solomon jaguar, yang bisa bermanfaat sebagai naungan tanaman perkebunan lainnya.
Informasi bibit sengon solomon jaguar siap tanam:
Telp:
0856-4900-4535
081-249-757-424
budysupriyono86@gmail.com
Post a Comment